Rabu, 18 Januari 2012

Tugas Besar Estetika Bentuk 1

Membuat re-desain tugu kopasus...

Tugu yang mula nya seperti in



Di desain ulang dengan desain yang baru...

Saya membuat desain seperti ini.
Desain ini mengambil tema : KESATUAN
Desain tugu yang saya buat memiliki ukuran 35 m x 45 m.
Dalam desain tugu tersebut, terdapat beberapa makna, meliputi:
1. Ketebalan lingkaran dasar tugu berukuran 15 cm, yang sama dengan tanggal HUT TNI-AD (KOPASUS)
2. Ketinggian tugu yang setinggi 12 m, yang juga merupakan bulan HUT TNI-AD (KOPASUS)
3. Jari-jari lingkaran dasar tugu yang berukuran 7,3 m..yang jika dihitung kelilingnya samadengan 46 m, yang merupakan tahun lahirnya TNI-AD (KOPASUS)
4. Terdapat bentukan yang menyerupai negara Indonesia pada llingkaran dasar tugu, yang artinya pasukan TNI-AD (KOPASUS) melindungi segenap tanah air Indonesia.
5. Terdapat 4 buah simbol yang berada di bagian puncak  masing-masing tiang tugu yang dapat berputar 360 derajat dengan tujuan agar dapat dilihat dari segala arah oleh orang-orang. 4 buah simbol tersebut melambangkan bahwa KOPASUS memilikii 4 buah batalyon yang berada di dalam komplek KOPASUS tersebut.

Kamis, 12 Januari 2012

ISD - etnosentris, prasangka dan diskriminasi dalam arsitektur

Etnosentris
Etnosentris/ etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis.
salah satunya seperti etnik Tionghoa di negara indonesia. banyak di pelosok-pelosok daerah terdapat banyak keturunan Tionghoa. contohnya di daerah Semarang, Surabaya, dan lain-lain. dan jika dilihat dalam arsitektur, etnik Tionghoa juga sangat terkenal dengan bangunannya di Indonesia. seperti gambar dibawah ini :



Ini adalah bangunan Sampokong, di Semarang



Menurut pertemuan internasional tentang tantangan-tantangan dalam mengukur dunia etnis pada tahun 1992, "Etnisitas adalah sebuah faktor fundamental dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun definisi ini seringkali mudah diubah-ubah.Yang lain, seperti antropolog Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggap etnisitas sebagai hasil interaksi, dan bukan sifat-sifat hakiki sebuah kelompok. Proses-proses yang melahirkan identifikasi seperti itu disebut etnogenesis. Secara keseluruhan, para anggota dari sebuah kelompok suku bangsa mengklaim kesinambungan budaya melintasi waktu, meskipun para sejarahwan dan antropolog telah mendokumentasikan bahwa banyak dari nilai-nilai, praktik-praktik, dan norma-norma yang dianggap menunjukkan kesinambungan dengan masa lalu itu pada dasarnya adalah temuan yang relatif baru.

Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti suku bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku Minang, atau menurut keduanya seperti suku Jawa.

Adapula yang menentukan berdasarkan percampuran ras seperti sebutan "orang peranakan" untuk campuran bangsa Melayu dengan Tionghoa, "orang Indo" sebutan campuran bule dengan bangsa Melayu, "orang Mestis" untuk campuran Hispanik dengan bumiputera, "orang Mulato" campuran ras Negro dengan ras Kaukasoid, Eurosia, dan sebagainya.

Adapula ditentukan menurut agamanya, sebutan Melayu di Malaysia untuk orang bumiputera yang muslim, orang Serani bagi yang beragama Nasrani (peranakan Portugis seperti orang Tugu), suku Muslim di Bosnia, orang Moro atau Bangsamoro di Filipina Selatan, dan sebagainya.
 
Prasangka

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional.
dalam arsitektur, prasangka sangat mempengaruhi suatu karakter bangunan. contohnya seperti : misalkan dalam suatu masyarakat yang hidupnya pada lingkungan yang banyak terjadi perampokan, sudah pasti dalam membangun rumah agak tertutup. mengingat terjadi prasangka terhadap lingkungan yang tidak nyaman tadi.

Diskriminasi


Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

Di Negara kita ini, masih banyak tindakan-tindakan diskriminasi yang terjadi. survei membuktikan bahwa tingkat diskriminasi mencapai 75%. hal ini dikarenakan karena faktor etnik atau golongan yang menjadi tolak ukur seseorang didiskriminasi.


Jika diskriminasi ini terus berlanjut di negara ini, maka sangat sulit  setiap orang  dalam berkarya. khususnya untuk arsitektur, setiap hasil karya yang nanti dibuat sangat membutuhkan aspirasi atau dukungan dari setiap orang. bukan karena faktor golongan atau etnik, maka diskriminasi yang merajalela dalam arsitektur.
oleh karena itu, hanya dengan berjiwa manusiawilah atau berakhlak baiklah yang mampu memerangi diskriminasi.